Wednesday 4 November 2015

Dari Interlaken Hingga ke Brienz, Swiss






Kami menginap di kota Interlaken ketika kunjungan ke Swiss di bulan Oktober yang cukup dingin. Kami jadikan Interlaken sebagai basecam, karena dekat ke kota-kota lain yang ingin kami kunjungi selama di Swiss. 
Interlaken terletak diantara dua danau cantik, yaitu Thun dan Brienz, yang sesuai dengan namanya yang diambil dari bahasa Latin yaitu Inter (diantara) dan Lokus (danau). Kota yang pada tahun 1133 menjadi pusat biara seminari Augustinian ini pada tahun 1800-an berkembang menjadi daerah wisata dengan lusinan hotel dan guesthouse, dan tempat-tempat shopping tentunya.



Pada hari ketiga, setelah kunjugan ke kota Luzern, kamipun mampir ke kota Brienz. Sebuah kota yang terletak di tepi danau Brienz, 20 km dari Interlaken. Selama dikota ini kami mengagumi danau Brienz yang indah, air danau nan biru, kota-kota di tepi danau dengan latar belakang pegunungan yang tertutup salju, serta langit yang berwarna biru, kombinasi warna yang memikat hati.







 
Setelah menikmati keindahan danau, suami dan anak-anak mengunjungi Ballenberg Open Air Museum, sebuah museum terbuka yang terdiri dari rumah-rumah tua petani serta ternak sapi, kambing, kuda, dan lain-lain, layaknya sebuah desa dengan setting abad pertengahan. 
Sedangkan saya lebih memilih berkeliling di kota Brienz sambil menikmati pemandangan rumah-rumah penduduk yang terbuat dari kayu dengan hiasan bunga di depan jendelanya.





 
Setelah 3 jam di Brienz, kamipun lanjut menuju ke air terjun Giesbach. Untuk menuju ke Giesbach bagi turis yang tidak membawa kendaraan adalah naik feri dari Brienz, lalu lanjut dengan mendaki atau naik funicular, yang diklaim tertua di Eropa, hingga sampai di Grand Hotel Giesbach, dan dari hotel ini sudah terlihat air terjun. 
Tetapi kami memutuskan naik mobil saja, dengan pertimbangan penghematan waktu dan uang.

Karena Giesbach tidak terdapat di GPS, dan papan nama tidak terlihat atau mungkin terlewatkan oleh kami. Maka tanpa terasa kami naik hingga ke puncak gunung yang mulai tertutup salju. Bagi kami ini adalah sebuah petuangan yang indah, kenapa tidak? Pemandangan padang hijau dengan rumah penduduk yang kecoklatan serta dibawah danau Brienz yang biru mempesona. Dan disepanjang jalan kami tidak henti-hentinya mengagumi warna warni pepohonan yang mulai berubah warna. 
Ketika kabut mulai turun, kamipun turun kembali ke jalan utama untuk ke air terjun Giesbach.















  
Setelah bertanya ke penduduk lokal, kamipun sampai di air terjun ini. Setelah parkir dan berjalan beberapa menit, tingkat atas air terjunpun mulai mengintip dari balik pepohonan, dan semakin dekat kami berjalan, semakin jelas keindahan alam ini. Air terjun dengan 14 tingkat semakin memperlihatkan pesonanya. Ketika kami sampai di bagian tengah yang terdapat sebuah jembatan, kamipun mulai berfoto ria. Mana tahan dengan keindahan alam ini, air terjun yang indah dipadu alam sekitar yang beraneka warna.... 






 
Air terjun ini mengalir hingga ke danau Brienz, di bagian paling atas air terjun terdapat sebuah celah seperti gua yang dapat dilewati turis. Kamipun berjalan di jembatan penghubung dalam celah itu, dan tidak lupa menyentuh air terjun yang jatuh. Dari sini kami melihat hotel Giesbach nun dibawah sana dengan latar danau yang biru, sungguh cantik sekali.





Hari semakin malam dan kamipun memutuskan kembali ke Interlaken dan beristirahat, karena besok akan melakukan perjalanan panjang ke Lembah Aosta, Italia.



HAPPY TRAVELING.....




No comments: