Wednesday 12 August 2015

Napak Tilas D-Day di Omaha Beach, Perancis






Terinspirasi oleh seorang teman yang berkunjung ke Pantai Omaha, wilayah Normandy, Barat daya Perancis bagian utara. Maka sayapun menjelajahi pantai yang menjadi saksi bisu hebatnya perang di wilayah ini, antara Jerman dan pasukan sekutu. Masih ingat dengan film 'Saving Private Ryan'?
Film yang dibintangi Tom Hanks dan Matt Damon, peraih 6 piala Oscar dari 11 kategori yang dinominasikan, serta menobatkan Steven Spielberg sebagai 'Sutradara Terbaik' ini mengambil setting pendaratan Tentara Sekutu di Pantai Normandy 71 tahun lalu, salah satu operasi militer terbesar dalam sejarah umat manusia, yang dikenal sebagai D-Day ((Perancis: J-Jour, Indonesia: Hari-H).

Sekilas Sejarah Operasi yang berlangsung dalam periode Perang Dunia II dan bertujuan untuk merebut kekuasaan dari tangan Nazi ini dikenal dengan kode Operation Neptune dan Operation Overlord, dimulai pada tanggal 6 Juni 1944, pukul 06.30 pagi. Penyerbuan dilakukan dalam dua tahap, diawali pendaratan 24.000 orang tentara Amerika, Inggris, Kanada dan Perancis sesaat setelah tengah malam, serta dilanjutkan dengan pendaratan kapal-kapal amfibi pada pagi harinya. Selain itu dikerahkan pula pasukan tambahan untuk mengelabui Jerman mengenai lokasi pendaratan sebenarnya. Berbagai sumber menyebutkan operasi ini sebagai invasi kendaraan amfibi terbesar yang melibatkan lebih dari 160.000 personil dalam pendaratan di pagi hari 71 tahun yang lalu itu. Tak kurang dari 195.700 personil marinir dengan 5.000 kapal ikut terlibat.

Pantai yang membentang sejauh 80 km ini dibagi dalam 5 sektor – Utah, Omaha, Gold, Juno, dan Sword. Salah satu sektor yang saat ini banyak dikunjungi baik oleh wisatawan maupun para veteran dan keluarganya adalah wilayah sekitar Omaha Beach, yang kini menjadi Taman Makam Pahlawan. Lokasi pemakaman ini telah dihibahkan Pemerintah Perancis kepada Amerika Serikat melalui sistem konsesi, dimana negara penerima (dalam hal ini AS) menurut Hukum Internasional berhak mengelola wilayah tersebut secara administratif sekalipun berada dalam lingkup kedaulatan Perancis. Maka tidak heran saat kami berkunjung ke wilayah Pantai Omaha ini, bentuk rumah di sepanjang pantai ini berbeda dengan rumah-rumah khas Perancis, selain itu hampir di setiap rumah dan bangunan penting terdapat bendera Amerika.
Pantai Omaha tampak sama seperti pantai-pantai lainnya dengan pantai yang landai dan pasir putih, yang berbeda adalah dengan adanya bunker bekas tentara Jerman dengan meriam didalamnya serta beberapa bangunan memorial untuk mengenang para korban dan kepahlawanan di perang D-Day itu.


   Pantai Omaha



 Salah satu bunker di pantai Omaha dgn sebuah tank di dalamnya




 Salah satu monumen utk menghormati para tentara yg gugur



Sebelum kami sampai di Pantai Omaha, kami berkunjung ke Point du Hoc dulu. Point du Hoc adalah sebuah tanjung dengan tebing yang tinggi dan terjal, dan merupakan tempat pertama yang dituju oleh tentara sekutu dengan pasukan 'Ranger' nya untuk melumpuhkan base camp Jerman yang penuh dengan artilerinya, sebelum pasukan utama menyerang lewat pantai. Pasukan Ranger adalah pasukan khusus untuk memanjat tebing yang terjal dan menghancurkan arteleri Jerman yang terletak di Point du Hoc itu. Disepanjang tanjung itu kami menemukan banyak sekali lubang-lubang raksasa bekas pengeboman antar dua kubu serta bunker-bunker jerman yang rusak parah. Hal ini mengingatkan saya akan film Saving private Ryan yang begitu dahsyat saat menyerang lewat pantai Normandy ini.


 Tebing dimana para Ranger memanjat




 Lubang2 bekas pengeboman di Point du Hoc





 Salah satu lubang bekas bom




Salah satu bunker di Point du Hoc


 dinding dlm bunker yg penuh dgn bekas peluru



Setelah itu napak tilas kamipun lanjut ke kompleks pemakaman Amerika, yang masih dalam wilayah Pantai Omaha. Luas kompleks ini 70 hektar dengan 9.387 makam tentara Amerika yang gugur dalam serangan D-Day. Kompleks pemakanan ini di tata begitu rapi dengan hiasan pepohonan yang rindang serta dengan pemandangan yang menghadap ke pantai Omaha.
Selain kompleks pemakaman, di lokasi ini juga terdapat beberapa museum yang mempertunjukkan koleksi foto-foto lawas sekitar periode Invasi Normandy, rekaman kalimat-kalimat penting yang diucapkan oleh para pelaku sejarah, maupun barang-barang pribadi milik para prajurit.



 Kompleks pemakaman Amerika


Salah satu peralatan perang di museum



tank bekas D-Day



Setelah dari kompleks pemakanan Amerika, kamipun lanjut ke kompleks pemakanan Jerman yang terletak di La Cambe. Kompleks ini sangat sederhana, tetapi tetap tertata dengan rapi, dan terdapat 21.145 makam tentara Jerman selama perang dunia II. Terdapat beberapa kompleks pemakanan Jerman di Perancis, tetapi di La Cambe inilah yang terbesar. Di kompleks ini pernah terjadi tragedi ledakan pada tanggal 25 Maret 1949, ketika Heinz Gnibi, seorang tentara Jerman yang telah keluar dari penjara sebagai tahanan perang, yang bermaksud membersihkan kompleks pemakanan Jerman sebelum pulang ke negaranya. Saat sedang membakar rerumputan dan ranting-ranting kering terjadi ledakan besar, rupanya masih terdapat sisa ranjau perang, dan diapun meninggal saat itu juga.



Kompleks pemakanan Jerman




 

Sebelum kami mengakhiri perjalanan kali ini, kamipun menuju Sainte Mére Eglise, untuk melihat gereja yang telah menyelamatkan seorang penerjun Amerika yang selamat dari tembakkan tentara Jerman, dimana sang penerjun itu tertambat di salah satu satu sisi gereja, sedangkan semua penerjun lainnya tewas dihujani tembakkan tentara Jerman.


 Gereja tempat penerjun yg selamat


Setelah melihat dan menelusuri jejak serangan D-Day ini, sayapun membayangkan betapa mengerikannya sebuah perang, tetapi kadang sebuah perang bertujuan untuk mengakhiri penindasan demi generasi mendatang.


Untuk menuju ke Pantai Omaha dari Paris bisa naik kereta ( sekitar 2 jam) dari stasiun St. Lazare menuju Caen central station, lalu dilanjutkan dengan bus  dengan tujuan Grandcamp.

Atau bisa ikut tour atau sewa mobil.





2 comments:

Nino Eggehl said...

Saya ngiri banget ingin berkunjung ke omaha beach

Diary si kepik said...

@Nino Eggehl Ngga begitu jauh juga kok dari Paris atau dari Belgia mbak.... Kl dr Amsterdam juga masih bisa di capai dgn kereta :)