Thursday 15 January 2015

Avignon, Kota Benteng Yang Indah






Sur le pont d'Avignon,
On y danse, on y danse,
Sur le pont d'Avignon,
On y danse, tous en rond.



Sepenggal lagu anak-anak Avignon terdengar di hari pertama ketika kami dalam kereta turis yang mengelilingi kota tua Avignon yang terletak dalam benteng tua. Avignon terletak di selatan Perancis, tepatnya di region Provence, dari paris kira-kira hampir 3 jam dengan kereta TGV. Kota ini yang dikenal dengan nama "Cité des Papes (City of Popes)", adalah sebuah kota abad pertengahan yang indah, kaya akan peninggalan harta budaya serta bangunan tua yang masih terpelihara dan masih digunakan hingga kini. Setelah kami selesai tur dengan kereta turis, kamipun mulai berjalan mengelilingi kota tua ini untuk melihat lebih dekat akan keindahan kota tua Avignon.



Pertama-tama kita mengunjungi Palais des Papes (palace of the Popes atau Istana Kepausan), yang merupakan landmark kota ini dan juga merupakan situs warisan dunia UNESCO. Pada abad ke-14 Palais des Papes sangatlah penting, karena merupakan tempat tinggal utama Paus pada zaman itu. Dari luar bangunan ini lebih berbentuk benteng daripada istana, dan bagian dalamnya mempunyai 25 ruangan dengan lukisan gaya Italia yang memukau mata. Dan istana kepausan ini dikelilingi oleh taman botanical yang cukup luas, bila berjalan hingga ke puncak dari taman ini, kita akan menemukan tempat bernama Rocher des Doms, dimana kita dapat memandang panorama kota Avignon dan sungai Rhône yang indah termasuk Pont St Bénézet/ jembatan St Bénézet atau yang lebih dikenal dengan jembatan Avignon, dan Ile de la Barthelasse atau pulau Barthelasse. Serta kita bisa juga melihat pemandangan ke daerah seberangnya yaitu Villeneuve lez Avignon/ kota baru Avignon. Di kota baru Avignon ini terdapat biara Chartruese Notre Dame Du Val de Benediction, serta sebuah benteng pertahanan yang terletak diatas bukit, Fort Saint André/ Benteng Saint André. Dulunya benteng ini digunakan sebagai tempat perlindungan perbatasan kerajaan Perancis. Diujung benteng ini terdapat menara Philippe le Bel yang dibangun pada tahun 1293 dan 1307. Menara ini diperuntukkan untuk mengawasi jembatan Avignon yang menghubungkan wilayah Perancis pada masa itu.

Selaian pemandangan yang bisa kita lihat dari Rocher des Doms, di taman ini juga terdapat sebuah kolam dengan patung perunggu venus di tengahnya, dan juga sebuah sebuah cafe serta tempat bermain untuk anak-anak.




Penampakkan Benteng dr luar




 Jalan tua dgn kanal dan kincir air



 Jembatan Avignon



 Benteng Saint André



 kolam dgn cafe di Rocher des Dom



Taman botanical sbg tempat beristirahat bagi turis & Masyarakat setempat


 
Setelah dari Rocher des Doms, kitapun turun ke Place d'Horloge, sebuah alun-alun yang ramai dan penuh dengan cafe-cafe dan restaurant dengan naungan pohon-pohon yang rindang. Di alun-alun ini kita dapat melihat banyak bangunan tua yang tidak kalah indah arsitekturnya, balai kota dengan jam yang dibangun tahun 1471 , theater, dll.

Dan kitapun beristirahat dan makan siang di tempat ini. Di ujung jalan dari Place d'Harloge ini terdapat sebuah komidi putar yang berwarna warni, dan anak sayapunpun menikmati bermain komidi putar sebelum akhirnya kita melanjutkan perjalanan. Ketika sedang menikmati makan siang, tiba-tiba datang dua orang polisi yang mengusir pengamen jalanan. Rupanya ada larangan di place d'Horloge tidak boleh ada pengamen atau sejenisnya.



  Place d'Horloge



Balai kota


 Theatre


 pengamen terlarang di Place d'Horloge


Selesai makan siang, kamipun lanjut menuju ke jembatan Avignon, jembatan yang terkenal dengan lagunya 'Sur le pont d'Avignon'. Sepanjang jalan kami melewati jalan-jalan tua dengan jejeran pohon dan kanal kecil dengan kincir air tua dan di sisi lainnya deretan bangunan tua yang unik, Jembatan Avignon terdapat diluar dari benteng kokoh yang mengelilingi kota tua ini.

Jembatan ini di dirikan pada tahun 1177, yang awalnya terbuat dari kayu dan beberapa kali terjadi perubahan hingga akhirnya mengalami kehancuran akibat banjir dari Sungai Rhône serta perang. Dan sekarang hanya tinggal separuhnya yang masih dapat kita saksikan dengan sebuah kapel kecilnya, Jembatan ini juga masuk dalam warisan UNESCO.




 Avignon juga terkenal akan festival tahunannya, Festival d'Avignon, yang merupakan festival seni terbesar, yang menarik minat ratusan ribu pengunjung untuk melihat pertunjukan teater, tari, film, dan pertunjukan jalanan, yang diadakan pada saat musim panas. Kita dapat menikmati festival ini di alam terbuka yang tanpa biaya, ataupun di gedung dengan membeli tiket dengan harga tertentu.



Setelah puas mengelilingi kota ini, kamipun tidak lupa masuk ke toko-toko souvenir yang berjajar di setiap sudut kota. Hal yang terkenal dari daerah ini adalah tanaman lavender, berbagai jenis barang yang terbuat dari lavender, dari pengharum ruangan, sabun, dekorasi ruangan, bahkan beberapa makanan juga ada campuran lavender.

Adapaun perkebunan lavender yang terkenal di Provence terletak di Plateau de Valensole dan Plateau de Sault, tetapi sayang kami datang tidak pada saat lavender berbunga. Jadi kami hanya bisa nikmati sovenir yang terbuat dari lavender saja.



Oh iya, kota Avignon juga merupakan salah satu kota yang dilewati tour dari Indonesia.



Salah satu jalan di pusat perbelanjaan


Toko suvenir


Adapun cara ke Avignon dari Paris:



Dengan kereta cepat TGV dari Gare de Lyon (2 jam 37 menit perjalanan).

Dan juga dari bandara Charles de Gaulle dengan TGV langsung ke Avignon (sekitar 3 jam perjalanan).

Karena kami membawa 2 anak balita, maka kami memakai kendaraan pribadi, dan untuk mencari parkiran di sekitar Avignon sangat sulit sekali, kadang waktu habis hanya untuk mencari tempat kosong.


Perjalanan berikutnya Pont Du Gard, Nîmes dan Orange.




HAPPY TRAVELING....



No comments: