Wednesday 5 November 2014

Sisi Lain Kota Paris




Kota Paris, kata ini selalu identik dengan "kota romantis", "kota mode", banyak pasangan melangsungkan pernikahan ataupun bulan madu di kota yang penuh cahaya ini. Dan juga tidak sedikit para pelancong yang berdatangan ke kota ini hanya untuk berbelanja, baik baju, tas, sepatu ataupun lainnya, (baca juga Surga Belanja di Paris)
Begitu juga dengan saya, sejak awal pertama kali tiba di Paris. Aura romantisme, aura shopping dan segala aura bercampur satu. 

Sayangnya, Paris yang gemerlap dan banyak menggoda wisatawan ini semakin tidak aman, karena makin merajalelanya para copet dan penipu. Sayapun pernah mengalami 2 kali hampir kecopetan didalam metro. Dan sayapun pernah menyaksikan seseorang di copet di parkiran, dan terjadi kejar-kejaran antara pencopet dan korban. Dan kebanyakan pencopetan terjadi di metro, dengan modus yang hampir sama, dan biasanya para pencopet terdiri dari 2-4 orang, dan mereka akan berdesak-desakkan ketika masuk metro dan menggencet si korban, lalu salah satu pencopet akan mengambil barang dalam tas atau bahkan tasnya si korban, setelah berhasil mereka akan keluar dari pemberhentian metro berikutnya, ataupun keluar di saat itu juga dan lari sekencang-kencang.

Cara lain untuk mendapatkan uang atau barang korban adalah dengan tanda tangan petisi, kelihatannya seperti petisi untuk kemanusiaan, seperti membantu kemiskinan di Afrika, atau anak-anak miskin dan lain-lain. Dan biasanya mereka akan memulai percakapan dengan, "Do you speak English?".
Bagi yang tidak mengerti, mereka akan terharu dan terpanggil untuk mengisi petisi tersebut, tetapi akhirnya mereka diminta uang sumbangan dengat agak memaksa, atau bahkan bila para penipu ini tahu dimana letak dompet korban, maka mereka akan mengambilnya secara diam-diam tanpa disadari si korban.

Para pencopet dan penipu ini bekerja sangat rapi dan terorganisir, dan rata-rata mereka berwajah Eropa Timur dengan umur sekitar 12-20 tahunan, dan bahkan ada yang ibu-ibu juga. Banyak turis yang menjadi target para pencopet ini, terutama turis dari Asia, dikarenakan kebanyakan turis tidak mengerti bahwa kota Paris sudah tidak seaman seperti yang ditawarkan oleh banyak tour wisata. Dan para pencopet yang masih anak-anak ini melakukan aksinya di antrian yang panjang seperti di menara Eiffel, katedral Notre Dame, antrian masuk ke musem Louvre dan bahkan di sepanjang jalan Champs-Elisees. Atau bahkan baru keluar dari pusat perbelanjaan.

Khusus bagi mereka yang akan melancong ke Paris, saya memberikan beberapa tips, agar liburan anda indah dan terhindar dari pengalaman buruk. Tips ini berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman para travelers. Bukannya saya mau menakuti ya, tetapi sebaikinya waspada, demi keamanan selama liburan.

  1. Bila membawa tas punggung, selalulah gantungkan tas di depan dada, selain aman dalam genggaman tangan juga lebih praktis bila ingin mengambil sesuatu dr dlm tas. Dan kurasa hal ini sudah tidak aneh lagi bagi yang terbiasa hidup di jakarta. Dan bagi yang membawa tas tangan sebaiknya yang memakai resleting dan dengan tali supaya bisa digantung menimpang di depan dada.
  2. Selalu ada beberapa dompet yang terpisah, dompet kecil untuk uang receh, kartu kredit dan ATM di dompet terpisah, SIM, KTP dan uang kertas di dompet lainnya. Memang kelihatannya agak repot, tetapi daripada mendapat pengalaman buruk seperti yang pernah terjadi pada saya ketika berlibur di Malaysia, semua kartu, uang, surat penting bahkan tiket pesawat hilang di maling orang. 
     
  3. Selalu foto copy semua surat-surat penting, dan menyimpan yang asli kepada petugas hotel, dan kita hanya membawa yang foto copy saja. Jangan lupa selalu ada buku kecil untuk mencatat semua alamat dan telepon penting, salah satunya KBRI setempat.
  4. Siapkan satu tas kecil untuk peta jalan, buku wisata, tiket metro, dll yang akan selalu kita keluarkan selama wisata.
  5. Bagi mereka yang tidak bisa lepas gadge, terutama gadge terbaru, seperti iphone, sebaiknya jangan terlalu diperlihatkan, karena ini sangat menarik bagi pencopet dan bahkan mereka akan terang-terangan mengambil dengan paksa. Dan bila senang dengan pemotretan, jangan memotret dalam kerumunan, bila hal itu tidak memungkinkan sebaiknya tetap waspada dan tas berada depan dada.
  6. Para pencopet dan penipu sangat senang dengan rombongan turis, terutama turis dari Asia. Bila ada anak-anak remaja yang meminta-minta atau diminta menanda tangani petisi, sebaiknya menolak dengan tegas, yang biasanya selalu dimulai dengan, "Do you speak English?".
     
  7. Sebaiknya bagi yang senang shopping, harap membawa tas besar dengan resleting, sehingga semua belanjaan dapat disatukan dalam satu tas saja, tanpa membawa banyak kantong di tangan kiri dan kanan.
  8. Dalam metro adalah daerah yang paling rawan, bila akan masuk metro selalu awasi disekeliling kita apakah ada kelompok yang kurang nyaman atau mencurigakan. Dan bila kita terdesak jangan segan untuk pindah dan biasanya para pencopet ini tidak memberi jalan dan malah semakin mendesak, jangan ragu untuk berteriak protes dan dorong menjauh. Bahkan mereka sangat ahli mencopet dengan mengambil barang dalam tas yang sudah diletakkan di depan dada. Jadi tetap jeli walau tas sudah depan dada dan dalam genggaman tangan juga. Satu pengalaman saya, tas sudah di dada, tetapi seorang ibu dengan menutupi aksinya dengan selendang, tangannya masuk ke tas saya, dan sayapun menjambak tangannya dan teriak marah kepadanya.

Masih banyak cara lainnya yang bisa dilakukan untuk menghindari musibah selama berlibur. Saya rasa, teman-teman lebih jago dalam mempraktekkannya. Beberapa tips tadi sudah bertahun-tahun saya terapkan, baik dalam bepergian sendiri maupun berlibur bersama keluarga, semoga ini dapat membantu teman-teman yang berlibur ke kota-kota besar di Eropa.


Happy Traveling.... 

10 comments:

husni said...

kayak liburan di Jakarta ya :D

Diary si kepik said...

Yah karena sudah terlatih di Jakarta, jd ahli soal copet mencopet di Paris deh hahaha....

Audia Azani said...

Waduh, ternyata Paris juga nggak lepas dari pencopet ya..
terima kasih atas infonya! (y) :)

Diary si kepik said...

@Audia Azani Malah kadang pencopetnya serbu ke bus wisata dan rampok semua koper turis....

Titis Ayuningsih said...

Ternyata Paris padat juga ya mbak, kayak lihat monas hehe. Semoga suatu saat bisa kesana :)

Diary si kepik said...

@Titis Ayuningsih Kalau lg musim turis, yaitu saat musim panas, padattttt... tapi banyak copetttt.... :) aminnnn semoga suatu hari mbak bisa ngebolang ke sini :)

Unknown said...

Pengalaman saya baru baru ini, "*Do you speak english", bennar.. sy terpaksa kasih uang setelah isi form "Unicef", harusnya minimal 5E, sy hanya kasih 2E dengan paksa mau mencoret isian tadi, daerah L'Art de Triomph banyak penipu begini. Tapi kecopetan, sempat 2 kali kena. Uang hilang di dompet depan, meski pakai resliting, yang terakhir dicopet disaku celana belakang... Copet, penipu di Paris, Amsterdam luaar biasa, sampai di Bandara Schippol, ditulis di lantai dengan hurup buasar "Awas copet"

Diary si kepik said...

@Arifin Sanusi Iya mereka ahli dan sgt rapi dan cepat.... makanya kudu extra hati2 mbak. Dan kebanyakan org paris yg melihatpun tdk mau peduli, krn mereka tinggal di paris, jd takut akan dibalas oleh group pencopet ini.

Wachyoe said...

Betul sekali copetnya sekarang banyak yang gadis2 remaja seolah2 anak sekolah jalan ber 4 jd hati2 jika ingin masuk metro jika penuh lebih baik menunggu metro selanjutnya karena sering kejadian dipintu metro

Diary si kepik said...

@Unknown Sekarang kadang masinis metro akan umumkan utk hati2 karena ada copet dlm metro... tetapi lebih baik selalu hati2 bila ke Paris, karena skrg makin berani para pencopet itu, bkn copet lagi tapi mulau jambret....