Wednesday 19 November 2014

Sedikit Catatan dari Phuket




Pemandangan dari Kata view point


Phuket merupakan sebuah pulau bagian tenggara Thailand, dengan luas seukuran negara Singapura yaitu sekitar 576 km persegi, menjadikan Phuket sebagai pulau terbesar di Thailand. Perjalanan saya ke Phuket, adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan dengan teman-teman yang terdiri dari 2 pria dan 4 wanita. Penerbangan dari jakarta ke Phuket memakan waktu 5 jam. Setelah sampai di bandara international Phuket, begitu kaki kami melangkah keluar dari pesawat, hawa panas langsung menyerang, dikarenakan daerah ini dikelilingi oleh laut... jadi kamipun berjalan cepat menuju ke imigrasi, dan saya melihat para staf imigrasi memakai kaos seperti di pantai, dan pelayanan mereka yang penuh senyuman dan sambutan yang hangat, sungguh suatu keramahan yang patut diacungin jempol sebagai daya tarik bagi wisatawan. Dan setelah selesai urusan imigrasi , maka kamipun keluar mencari bus jemputan diantara para jemputan hotel lainnya... dan voila! Itu dia... Jadi kamipun melompat masuk dengan senangnya dan memulai perjalanan kami untuk menjelajahi Phuket...


 penyewaan perahu di pantai Patong


Sunset di pantai Patong

 
Hari pertama perjalanan kami dimulai dengan menjelajahi pantai Patong, pantai pasir putih nan bersih, yang beberapa tahun lalu dilanda badai tsunami, tetapi tidak terlihat sama sekali bahwa pantai ini pernah hancur berantakan karena tsunami. Dan disepanjang pantai Patong begitu banyak tawaran paket tour ke pulau Phi Phi dengan berbagai variasi harga. Lalu kamipun ikut salah satu paket tour ke Ko Phi Phi (pulau Phi Phi), dimana pulau ini terkenal karena film “The Beach”, yang dibintangi Ronaldo DiCaprio. Terdapat 2 pulau Phi Phi yaitu Phi Phi Don dan Phi Phi leh. Ketika perahu kami hampir sampai, dari jauh saya melihat pemandangan pulau-pulau kecil yang bertebaran di lautan yang biru, dengan tebing-tebingnya yang curam nan indah. Makin mendekat ke pulau Phi Phi, makin terlihat keindahan pulau ini, dan kamipun turun ke pantai dan mengelilingi pulau ini. Pulau kecil nan indah, tenang dengan air laut yang jernih dan pasir putihnya. Dan saya tidak tahan untuk tidak berenang di air yang begitu jernih ini, dan sayapun dapat memberi makan ikan-ikan yang berenang di sekitar saya, sungguh pengalaman yang menarik. Begitu jernihnya air laut di pulau ini, sehingga saya dapat melihat terumbu karang dan binatang laut tanpa harus menyelam. Setelah selesai bermain di pulau ini, kamipun kembali ke Pantai Patong dan menuju ke Hotel yang terletak di jalan Bhang-La. yang adalah pusat kehidupan malam di Phuket, sepanjang kiri kanan jalanan ini penuh dengan cafe-cafe dan pub, music yang keras, dengan lampu-lampu yang beraneka warna serta tidak ketinggalan dengan para pelayannya yang sexy. Ah.... sungguh suatu kehidupan yang tidak pernah tidur bagi pelancong yang berlibur ke sini. 



 Bhang-la Road



Setelah selesai berganti, kamipun keluar mencari makan malam serta berkeliling di sepanjang jalan ini. Dan kami memutuskan untuk mencoba makanan seafood khas Thailand, dan beberapa makanan seperti Curried prawns, Hoi Thot Hokkian (omelet kerang), spicy red curry shrimp, serta tom yam dengan kuah asam pedasnya. Ketika sambil makan ada tawaran untuk menonton Simon cabaret show, dan kamipun menerima tawaran itu. Tempat pertunjukkan terletak di sebuah theater yang lumayan besar. pertunjukkan yang disajikan berupa tarian dan nyanyain dalam bahasa Inggris. Dan para pemainnya benar-benar cantik dengan balutan baju nan sexy, tetapi jangan mengira itu adalah wanita sejati, mereka adalah para transexual yang cantik-cantik. Setelah selesai pertunjukkan para pemainnya berdiri di depan pintu keluar menyambut para penonton yang ingin berfoto bersama, tetapi hati-hati menerima tawaran ini, karena setelah berfoto merekapun akan meminta bayaran foto bersamanya... sungguh suatu trik yang jitu. Setelah itu kamipun pulang ke hotel dan beristirahat untuk melanjutkan penjelajahan keesokan harinya. 



 Pantai Karon


Pada hari kedua ini kami menuju ke pantai Karon, lalu lanjut ke pantai Kata, pantai yang tenang dengan pasir putih serta laut yang tenang. Pantai kata terdiri dari 2 pantai yang dipisah satu sama lainnya oleh sebuah tanjung kecil. Jalan-jalan di pantai-pantai Phuket serasa saya berada di Bali, dengan suasana yang sama.
Setelah puas menikmati pantai-pantai dengan pasir putihnya, kitapun melanjutkan perjalanan menuju ke candi Wat Chalong, dan tidak lupa mampir di puncak bukit Kata view point, untuk melihat panorama pantai Karon dan Kata. Dan di view point ini kita juga melihat atraksi burung elang dan kita dapat mencoba memegang dan menerbangkannya dengan bayaran harga tertentu pastinya.








 
Setelah itu kitapun lanjut ke canti Wat Chalong, candi yang terindah dan terkenal di Phuket.Wat Chalong adalah kuil Buddha paling penting di Phuket. Wat Chalong terletak di Tambol Chalong (atau Kecamatan Chalong) di Distrik Mueang Phuket. Kuil ini didedikasikan untuk dua biksu, Pho Chaem dan asistennya Luang Pho Chuang, keduanya memiliki peran penting dalam memadamkan pemberontakan pada tahun 1876. Setelah selesai berkunjung ke candi Wat Chalong, kamipun melanjutkan perjalanan ke arah pantai Phrom Thep Cape untuk elephan tracking. 



Candi Wat Chalong



 elephan tracking




Mencoba Jet-ski

 
Setelah selesai elephan trecking kami kembali ke pantai Patong dan mencoba tawaran jet-ski sebelum kembali ke hotel, di pantai ini banyak ditawarkan aktifitas air, seperti banana boat, jet-ski, parasailing, dan penyewaan perahu super cepat. Setelah puas bermain jet-ski, kamipun kembali ke hotel dan tidak lupa mencoba Thai massage dan diakhiri dengan makan malam sebelum akhirnya kami terbang ke Singapura esok harinya. 

Oh iya selama kami jalan-jalan dari satu tempat ke tempat lainnya di Phuket, kita menggunakan tuk-tuk yang sejenis angkot kalau di Jakarta, tawarlah harga sebelum menaiki kendaraan ini. Tuk-tuk atau taksi jenis ini adalah kendaraan biasa yang digunakan warga Phuket untuk mengangkut penumpang. Taksi jenis ini tidak menggunakan meteran, melainkan menggunakan harga yang dapat dinegosiasi terlebih dahulu sebelum keberangkatan. Sering kali harga yang ditawarkan cukup mahal, bahkan lebih mahal dari menaiki tuk-tuk yang 3 roda, sejenis bajaj, namun kendaraan yang digunakan biasanya lebih nyaman dari tuk-tuk 3 roda.



 Tuk-tuk




2 comments:

Ria Fasha said...

duhh phuket bikin mupeng mau kesana
perjalannya asyik banget mbak

Diary si kepik said...

@ria mustika iya mbak, tempatnya asyik, dan pantai2nya bersih dan di tata rapi.... sekarang banyak penerbangan ke sana dgn harga promo... salam traveling :)